Anggota DPD Kholik Khawatirkan Kemampuan Pemprov Atasi Banjir Jateng

20220811-banjir-wanareja-cilacap-jateng-pub11agu2022
ilustrasi.  (Foto: BNPB/BPBD Kabupaten Cilacap)

maiwanews – Banjir yang kini melanda kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) semakin membahayakan. Area yang terdampak semakin luas dan ketinggian banjir juga terus meningkat.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DR Abdul Kholik mengatakan, dampaknya banjir sudah sangat terasa seperti lumpuhnya transportasi darat sehingga harus dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah.

Menurut dia, luas area yang terdampak banjir hari ini semakin luas, sudah hampir mencakup semua wilayah di Pantura, mulai dari Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, hingga Kudus.

Kholik mengatakan, selama ini penyebab banjir tersebut sudah diketahui yaitu akibat perubahan iklim yang menimbulkan ancaman rob termasuk juga akibat rusaknya aliran sungai dan penurunan permukaan tanah.

Namun sekarang yang menjadi pertanyaan kata Kholik adalah bagaimana penanganan dan pengantisipasian banjir di Jawa Tengah. Kata dia, saat ini harus ada evaluasi total mengenai besaran kemampuan mitigasi bencana banjir.

“Jangan-jangan kemampuan yang dimiliki Jawa Tengah tidak sebanding dengan besarnya ancaman tersebut. Karena itulah kini diperlukan terobosan kebijakan untuk menanganinya, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Abdul Kholik, di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Banjir ini lanjut dia, dapat menghambat perekonomian wilayah, apalagi wilayah terdampak saat ini merupakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah karena sebagian kawasan industri di wilayah tersebut berada di daerah yang terkena banjir.

Kalau tidak bisa diatasi, menurut Kholik, kenyataan banjir yang berada di kawasan industri Jawa Tengah yang terus meluas dapat menjadi sinyal negatif bagi investor.

Kholik juga khawatir adanya banjir ini jika akan dibuat neraca, akan menjadi neraca berpotensi defisit. Ini berarti ujarnya, kemanfaatan yang diperoleh lebih kecil bila dibandingkan dengan risiko kerusakan lingkungan di kawasan Pantura.

Karena itu ucapnya, diperlukan lompatan kebijakan dan eksekusi penanganan dari hulu sampai hilir secara ekstrem yakni dengan segera menuntaskan tiga hal berupa pembangunan tanggul laut sepanjang Pantura, penanganan seluruh daerah aliran sungai (DAS), dan pencegahan menurunnya permukaan tanah.

Ketiga langkah tersebut di atas harus secepatnya dilakukan. “Apalagi, tren siklus iklim dan cuaca ekstrem intensitasnya setiap tahun semakin meningkat. Maka, dalam waktu dekat, DPD akan menggelar kajian permasalahan dan kerangka solusi banjir Pantura,” pungkas Kholik.