Buruh Bentrok dengan Ormas di Cikarang Bekasi Jawa Barat

maiwanews – Massa buruh terlibat bentrok dengan organisasi massa (ormas) di kawasan industri Cikarang Bekasi Jawa Barat Kamis 31 Oktober 2013. Ketua KSPI Bekasi Nurdin mengatakan delapan orang buruh menderita luka tusuk dan bacokan senjata tajam. Sementara Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Said Iqbal mengatakan jumlah korban dari pihak buruh sebanyak 17 orang.

Sebelum terjadi bentrokan, ribuan massa buruh melakukan aksi mogok di kawasan industri Hyundai, Delta Silicon dan EJIP (East Jakarta Industrial Park) Lippo Cikarang Bekasi Jawa Barat Kamis 31 Oktober. Saat akan melakukan konsolidasi bersama massa buruh dari Jababeka, mereka dihadang oleh ratusan orang beratribut sebuah ormas dilengkapi dengan senjata tajam dan tumpul. Massa buruh diminta untuk membubarkan diri dan kembali bekerja.

Meski terjadi aksi kekerasan terhadap rekan mereka, para buruh tetap akan melakukan mogok kerja sampai pemerintah menaikkan upah buruh sebesar 50 persen dan buruh diberikan jaminan kesehatan mulai Januari 2014.

Aksi buruh telah berlangsung sejak Senin lalu di hampir seluruh kota di Indonesia, khususnya wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Aparat keamanan dari pihak polisi dan TNI terus berupaya mengamankan aksi para buruh. Untuk wilayah Jabodetabek diperkirakan sekitar 17 ribu aparat bertugas mengamankan.

Atas aksi mogok para buruh pihak pengusaha mengeluh dan meyakini hal tersebut akan merugikan investasi pihak pemodal akan pindah ke wilayah atau bahkan negara lain. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofyan Wanandi mengatakan berdasarkan undang-undang aksi mogok buruh baru boleh dilakukan jika negosiasi macet. Sementara saat ini belum dilakukan negosiasi.

Sofyan menambahkan, seharusnya tuntutan para buruh bisa dibicarakan secara baik-baik di dewan pengupahan. Jika buruh terlalu sering demo dan melakukan aksi mogok, lama-kelamaan tidak ada lagi orang berani berinvestasi di Indonesia. Jika tidak ada investasi atau investor meninggalkan Indonesia akan merugikan buruh sendiri karenaotomatis akan muncul pengangguran. (R18/VoA | Foto Ilustrasi: demo buruh 2011)