Disalahkan Pemerintah Atas Anjloknya Rupiah, Ini Tanggapan SBY

maiwanews – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah tidak mencari kambing hitam atas anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa hari terakhir.

Hal itu diungkapkan SBY dalam akun Twitternya menanggapi  pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Sofyan Djalil bahwa kebijakan anjloknya nilai tukar rupiah disebabkan karena kesalahan kebijakan di masa lalu.

“Memang yang paling mudah adalah mencari “kambing hitam”, atau harus ada pihak yang disalahkan, terutama terkait jatuhnya rupiah kita,” kata SBY dalam @SBYudhoyono, Kamis (18/12/2014).

SBY berpesan kepada siapa pun yang bersamanya dalam 10 tahun di pemerintahan untuk harap bersabar dan tidak perlu ikut menuding ke sana dan ke mari. Menyalahkah orang lain kata SBY, tak akan menyelesaikan persoalan.

SBY mengaku tak akan lupa dengan jasa para Menteri, Gubernur, Ekonom, Pebisnis dan lain-lain, yang sering bersamanya mengatasi persoalan ekonomi. Kebersamaan itu lanjutnya, dijalani siang dan malam dalam mengatasi gejolak minyak dunia tahun 2005 hingga 2008 dan mengatasi krisis global tahun 2008 hingga 2009.

Presiden dua priode itu juga mengingatkan bahwa dalam upaya menyelamatkan ekonomi di masa pemerintahannya, dirinya sebagai presiden tidak mudah menyalahkan orang lain. Namun jika akhirnya apa yang dilakukan justru disalahkan, SBY meminta para mantan pembantunya agar bersabar.

Kalaupun ada yang salah dengan kebijakan yang diambil pemerintahan yang dipimpinnya kata SBY, semua menjadi tanggung jawab dirinya sebagai mantan presiden.

“Prinsip kepemimpinan yang saya anut, pantang menyalahkan baik pendahulu maupun pengganti saya. Tabiat menyalahkan tak baik & tak arif. Saya juga tak suka menyalahkan pendahulu. Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur & Ibu Megawati, semua ingin berbuat yang terbaik,” kata SBY.

Selain itu, SBY juga menyempatkan berbagi pengalaman terhadap pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi masalah ekonomi saat ini, termasuk mengatasi terpuruknya nilai tukar rupiah.

Di bagian akhir kicauannya, SBY menyampaikan permohonan maaf karena menyampaikan tanggapan dan pendapatnya ini melalui sosial media. Alasan SBY, tak selalu mudah masuk ke liputan media konvensional terutama di dalam negeri.