Industri Jerman Didesak Kembangkan Teknologi Kendali Pesawat Jarak Jauh

germanwingsmaiwanews – Otoritas penerbangan Jerman mendesak pelaku industri untuk mengembangkan teknologi kendali pesawat jarak jauh. Diharapkan remote control bisa digunakan pengendali lalu lintas udara mengambil alih perintah pilot dan mengontrol pesawat dalam situasi darurat. Ide tersebut menyusul kecelakaan Germanwings bulan lalu.

Dalam konferensi pers Rabu 15 April Klaus Dieter Scheurle, kepala otoritas kontrol lalu lintas udara Deutsche Flugsicherung mengatakan pihaknya berfikir untuk melewati teknologi saat ini. Pada kesempatan itu ia mendesak industri penerbangan untuk mengembangkan sistem kontrol jarak jauh. Sistem itu diharapkan dapat diandalkan untuk pesawat komersial.

Keinginan menciptakan teknologi itu muncul setelah tragedi penerbangan Germanwings 9525 pada tanggal 24 Maret, di mana co-pilot Andreas Lubitz mengunci diri di dalam kokpit dan sengaja menjatuhkan pesawat di Pegunungan Alpen Prancis, menewaskan semua 150 orang.

“Kejadian seperti ini bisa mendorong kita untuk mempertimbangkan kembali sistem yang akan memungkinkan kontrol pesawat diambil alih oleh personil di lapangan dalam situasi darurat”, kata Scheurle.

Idenya adalah membolehkan petugas pengendali lalu lintas udara untuk mengambil alih kontrol pesawat dan membuatnya aman untuk mendarat. Meski teknologi kendali jarak jauh sudah digunakan pada drone namun Schurle menilai itu adalah teknologi berbeda. Teknologi drone tidak mungkin untuk digunakan dalam pesawat komersial dalam dekade berikutnya.

Serikat pilot Jerman Vereinigung Cockpit telah menentang pengenalan sistem tersebut. British Association Airline Pilots (BALPA) juga menyatakan keraguan untuk pendaratan remote control terhadap pesawat. (m012/RT)