Kendaraan Tempur Buatan Indonesia Tiba di Libanon

Panser Anoa Buatan PindadJakarta – Kendaraan tempur jenis panser buatan putra-putri Indonesia yang digunakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini telah tiba di Libanon. Kendaraan tempur yang diberi nama Anoa tersebut, dipergunakan TNI dalam rangka misi perdamaian di bawah payung Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Seperti yang dirilis Puspen TNI, sebanyak 13 buah kendaraan tempur baru yang dirancang dan dibuat di PT Pindad Indonesia, Bandung, Jawa Barat  itu tiba dengan selamat di Markas Indobatt, UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon, Kamis, 8 April 2010.

Tanker sipil yang disewa oleh PBB pengangkut ke-13 kendaraan tempur Anoa tersebut berhasil sandar dengan selamat di Beirut International Seaport, pada tanggal 6 April 2010 setelah diberangkatkan dari Tanjung Priok Jakarta, pada tanggal 8 Maret 2010.

Setibanya di Markas Indobatt, Wakil Komandan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Inf Surawahadi beserta Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar melaksanakan pengecekan internal terhadap keberadaan kendaraan tempur tersebut dengan seluruh perlengkapan dan persenjataanya.

Sebelum memakai kendaraan tempur buatan negara sendiri, Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL (Indobatt) menggunakan kendaraan tempur jenis VAB buatan Perancis.

Dibandingkan dengan kendaraan tempur VAB buatan Perancis yang selama ini dioperasionalkan oleh Indobatt, kendaraan tempur Anoa ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain jumlah roda sebanyak 6 buah, adanya kelengkapan GPS dan kamera video di bagian belakang kendaraan, pintu belakang yang dapat dioperasionalkan secara manual maupun hidrolik serta terdapat dua buah pintu darurat di bagian kanan dan kiri kendaraan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja positif demi mengharumkan nama Indonesia di tengah-tengah komunitas internasional pada jajaran UNIFIL di wilayah Lebanon Selatan, bersama kontingen Garuda UNIFIL,  turut hadir pula sejumlah 18 orang personel Indobatt baru yang terdiri dari 5 orang teknisi kendaraan tempur berasal dari kesatuan Bengpuspal TNI AD, 2 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 1/1 Kostrad serta 11 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 7 Kodam Jaya.

Kemampuan Indonesia dalam memproduksi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) sudah dapat disejajarkan dengan negara-maju di dunia.Puluhan kendaraan tempur sejenis buatan Pindad telah digunakan TNI, beberapa negara seperti Malaysia juga akan menggunakannya.

Sementara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang juga terletak di Bandung, jauh sebelumnya telah sukses memproduksi berbagai jenis pesawat dan helikopter militer. Pesawat dan helikopter buatan PTDI tersebut telah digunakan di banyak negara seperti Korea Selatan, Pakistan dan Malaysia.

Untuk Alutsista matra laut, PT PAL Indonesia yang berada di Surabaya juga tidak kalah kemampuannya. Beberapa jenis kapal perang seperti kapal perusak dan kapal induk ukuran kecil mampu dibuatnya.

Terakhir, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga telah menggapai sukses besar melalui uji coba peluncuran beberapa jenis roket. Salah satu jenis yang telah diuji coba adalah jenis RX-420 yang memiliki jangkauan hingga 389 kilometer.