Motif Penembakan di Bioskop Colorado dalam Penyelidikan

maiwanews – Penyelidik AS kembali masuk ke apartemen tersangka penembakan maut membabi buta di dalam sebuah gedung bioskop di Aurora, Colorado, James Holmes. Apartemen itu dipasangi dengan jebakan ranjau (booby trap) dan petugas harus mencopot kawat-kawat perangkap. Kawat tersebut juga bisa memicu bahan peledak. Sementara itu, penduduk Denver masih berkabung dengan jatuhnya puluhan korban.

12 orang tewas dan 58 cedera dalam serangan dini hari Jum’at di teater Aurora sedikit di luar kota Denver. Beberapa orang menderita cedera bukan akibat serangan tetapi akibat kekacauan saat penonton berusaha melarikan diri dari teater tersebut. Tiga warga Indonesia turut menjadi korban luka dalam insiden itu, masing-masing adalah Anggiat M Situmeang (45 tahun), Rita Paulina br. Silalahi (45 tahun, istri Anggiat), dan anak mereka Prodeo Et Patria Situmeang(15 tahun).

Masih tidak jelas penyebab tersangka James Holmes, usia 24 tahun, untuk menembak ke arah penonton saat premier film Batman terbaru, The Dark Knight Rises. Kepala polisi Aurora Dan Oates mengatakan Holmes mempergunakan sebuah senapan semi otomatik militer, sebuah senapan laras pendek dan pistol. Senjata dibeli di toko senjata lokal dalam dua bulan terakhir. Ia juga membeli 6.000 peluru lewat Internet, kata polisi.

James Holmes, warga Amerika berusia 24 tahun, baru-baru ini D.O. dari studi neuroscience di universitas terdekat. Mereka mengatakan tidak ada indikasi bahwa penembakan itu terkait dengan kelompok teroris. Serangan di bioskop itu adalah penembakan massal terburuk di Amerika sejak tahun 2009 ketika seorang perwira Angkatan Darat menewaskan 13 tentara dan warga sipil di sebuah pangkalan militer di Texas.

Polisi mengatakan tersangka memberitahu penyelidik bahwa ada sejumlah bahan peledak di apartemennya di Aurora Utara, dan polisi kemudian mendapati apartemen tersebut penuh dengan bahan peledak dan mudah terbakar. Para penghuni di lima gedung terdekat segera dievakuasi sementara pihak berwenang berupaya mengamankan lokasi berbahaya itu. (aso/VoA)