Presiden Jokowi Optimis Masalah Kebakaran Hutan Bisa Diselesaikan

maiwanews – Presiden Jokowi (Joko Widodo) optimis masalah lingkungan dalam hal kebakaran hutan bisa diselesaikan jika semua pihak punya kemauan. Masalah tersebut jelas nampak di depan mata, tidak rumut dan sulit untuk dicari. Keyakinan Presiden Jokowi disampaikan dalam briefing antisipasi kebakaran hutan di Desa Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa 20 Januari 2015.

Acara tersebut dihadiri antara lain oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, dan anggota Dewan Pertimbangan Preside Sidarto Danusubroto.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan begitu banyak organisasi terlibat dalam upaya mengatasi masalah kebakaran hutan. Institusi, lembaga, dan organisasi mulai dari Gubernur, Pangdam, TNI, pihak kepolisian, termasuk Manggala Agni, serta polisi hutan, semua ada. Namun Presiden Jokowi mempertanyakan kenapa masalah kebakaran hutan belum juga diselesaikan. Padahal persoalan itu sudah terjadi bertahun-tahun.

Presiden Jokowi menambahkan, kuncinya adalah kemauan dan mencari di mana letak kesalahannya. Kepala negara mengaku malu terhadap masyarakat dunia terkait kebakaran hutan. Masalah tersebut terus terjadi dan muncul kesan seolah-olah sengaja dipelihara.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan salah satu dampak dari seringnya terjadi kebakaran hutan adalah lapangan terbang atau bandara sering tidak bisa digunakan untuk pendaratan atau penerbangan gara-gara banyak asap menghalangi jarak pandang. Bukan hanya dalam negeri, negara lain juga ikut diasapi. Selain itu, persoalan gas emisi juga menjadi pembahasan dunia.

Menyinggung pembahasan kebakaran hutan di Indonesia pada pertemuan APEC, Presiden Jokowi mengaku dirinya merasa malu. “Waktu di Asian Summit, APEC, G-20 dipaparkan. Kalau setiap tahun saya harus terima malu seperti itu saya tidak mau. Harus ada yang bertanggungjawab. Bekerja itu jelas, ada yang harus bertanggungjawab”, kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk tidak membiarkan terjadinya kebakaran hutan. Jika ditemukan titik api, segera dipadamkan, jangan dibiarkan menjadi besar. Presiden Jokowi meminta semua pihak bekerja maksimal agar kebakaran hutan tidak terjadi lagi.

Terkait wilayah rawan kebakaran, Presiden Jokowi menyebutkan daerah maupun propinsi seperti Kalimantan Barat, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, perlu diperhatikan karena daerah tersebut sering mengkhawatirkan. (m011/Setkab/ES)