Surat 47 Senator AS Kepada Pemimpin Iran Menuai Kecaman

nuklirmaiwanews – Surat 47 Senator AS (Amerika Serikat) dari Partai Republik kepada pemimpin Iran menuai kecaman baik dari Iran maupun AS sendiri. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Kamis 12 Maret mengatakan surat terbuka kepada Teheran itu menunjukkan adanya disintegrasi dalam politik Amerika.

Khameinei, sebagaimana dikutip media pemerintah Iran, mengaku prihatin dengan pendiskreditan dalam proses perundingan nuklir dengan enam negara besar dunia (Amerika, Inggris, China, Perancis, Rusia, dan Jerman).

Iran telah berulang kali menyatakan tidak sedang mengembangkan senjata nuklir. Teknologi nuklirnya hanya untuk tujuan damai. Sementara enam negara besar dunia menginginkan adanya jaminan kebenaran pernyataan pemerintah Iran bahwa program nuklir negara tersebut hanya untuk damai. Jika Iran bisa memberikan jaminan, maka bargaining-nya adalah pencabutan sanksi-sanksi ekonomi.

Dari dalam negeri AS, Menlu (Menteri Luar Negeri) John Kerry Rabu 11 Maret mengaku kaget dengan adanya surat dari 47 Senator. Mereka dikatakan tidak berwenang melakukan itu. Di hadapan Komisi Hubungan Luar Negeri Senat, Menlu Kerry mengatakan bahwa surat ditulis oleh Senator pendatang baru, Tom Cotton dari Arkansas. Surat itu merongrong kebijakan luar negeri Amerika dan meremehkan sejarah selama lebih dari 200 tahun.

Menlu Iran Javad Zarif hari Selasa 10 Maret kepada Majelis Pakar sebagai badan ulama tertinggi negara itu di Teheran mengatakan bahwa pengiriman surat dari 47 legislator Amerika itu tidak pernah dilakukan sebelumnya dan tidak diplomatis. Surat itu menunjukkan bahwa Iran tidak dapat mempercayai Amerika Serikat. Surat tidak mempunhai nilai hukum dan merupakan siasat propaganda.

Presiden AS Barack Obama kepada para wartawan di Gedung Putih Senin 9 Maret mengatakan tindakan fraksi Republik itu ironis karena para senator itu kelihatan seperti ingin bersekutu dengan golongan garis keras di Iran.

Senin 9 Maret lalu 47 Senator AS dari Partai Republik memperingatkan Iran tentang terbatasnha waktu untuk mencapai persetujuan nuklir. Para senator memperingatkan bahwa persetujuan nuklir dalam perundingan dengan Presiden Obama hanya dapat berlangsung sampai awal tahun 2017, ketika masa jabatan Presiden Obama berakhir.

Dalam surat 47 Senator kepada pemerintah Iran disampaikan kalau perundingan dengan Amerika dan 5 negara besar lainnya tidak disetujui oleh Kongres. Perundingan itu adalah persetujuan eksekutif. Tanpa persetujuan Kongres, presiden Amerika berikutnya dapat membatalkan persetujuan eksekutif serupa itu dengan mudah dan Kongres dapat mengubah syarat-syarat persetujuan itu setiap saat. (m013/VoA 1 2 3 4 5)