Kelompok anti pemerintah Libya menyatakan wanita penembak jitu (sniper) asal Kolombia turut membantu Muammar Khadafi. Ditengarai wanita tersebut merupakan anggota kelompok gerilya Marxis FARC.
Seorang saksi mata dari kalangan anti pemerintah mengatakan penembak jitu tersebut beroperasi di gedung-gedung daerah Misurata. Wilayah itu sebagian berada dibawah kontrol kaum pemberontak.
“Mereka menembak untuk membunuh,” kata Khalid, seorang dokter di Misurata. Dia mengatakan sebagian besar korban terluka pada bagian dada, kepala, dan leher.
Para pemberontak mengatakan mereka telah menangkap tentara bayaran Aljazair dan menyatakan bahwa pemerintah otoriter Belarus telah mengirimkan lebih dari 100 penasehat militer untuk membantu Kolonel Khadafi. Mereka mengatakan rezim juga telah menerima bantuan dari pendukung di Chad, Mali, Mauritania, Niger dan Ukraina. Namun pernyataan pemberontak itu dibantah pejabat Aljazair dan Belarus. Sementara tidak satupun warga Kolombia ditangkap.
Para pejuang perempuan Kolombia cenderung menjadi anggota Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). Mereka telah memerangi pemerintah Kolombia sejak 1960-an. (telegraph/washingtontimes/colombiareports/aso)
Pertemuan Zelenskyy dengan Golob Bahas Bantuan Slovenia ke Ukraina
Pemerintah Gelar Rapat Koordinasi Antisipasi Hadapi Karhutla
Koalisi Pemerhati Korupsi Sulsel Gelar Demo di Kantor Kajati Sulsel
KM Teman Niaga Tenggelam, 4 KRI Bantu Cari ABK
Danny Pomanto: TNI-Polri Terdepan Bantu Atasi Pandemi