Andi Sudirman: 14 dari 718 Bahasa Daerah di Indonesia Berada di Sulsel

20230222-aksara-lontara
Huruf dalam aksara Lontara. (Foto/Gambar: Ishaq Asri)

maiwanews – 14 dari 718 bahasa daerah di Indonesia berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Masing-masing adalah Bajo, Bonerate, Bugis, Bugis De, Konjo, Laiyolo, Lemolang, Makassar, Mandar, Massenrempulu, Rampi, Seko, Toraja, dan Wotu.

Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel (Sulawesi Selatan) Andi Sudirman Sulaiman dalam forum 2023 International Mother Language Day (IMLD) on Multilingual Education – a Necessity to Transform Education. Kegiatan berlangsung Selasa (21/02/2023) di Paris, Prancis. Acara ini diselenggarakan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Gubernur Sudirman menyampaikan, ini merupakan kesempatan memperkenalkan kekayaan budaya bahasa serta menjaga dan melestarikannya. Pemprov (Pemerintah Provinsi) Sulsel dikatakan telah mengambil berbagai langkah sebagai bentuk upaya pelestarian bahasa-bahasa lokal di Sulsel. Diantaranya adalah Pergub (Peraturan Gubernur) Prov Sulsel Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Pembinaan Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan.

“pemerintah Provinsi mengimplementasikan kebijakan untuk melindungi bahasa lokal dan literasinya”, ungkap Gubernur Sudirman. Dijelaskan bahwa telah dilakukan pembelajaran bahasa daerah di sekolah, penggunaan aksara Lontara pada kartu identitas pegawai negeri, serta penggunaan bahasa Lontara pada nama jalan maupun papan reklame dan pintu gerbang beberapa daerah.

Dalam upaya melestarikan bahasa daerah, Pemprov Sulsel melibatkan sekolah, pendidikan tinggi, aktivis pendidikan, pemimpin adat, media massa, maupun pemuka agama. “Untuk literasi Al-Qur’an sudah terdapat terjemahan bahasa Makassar dalam ejaan Lontara”, Jelas Gubernur Sudirman. (z/Diskominfo Pemprov Sulsel)