
maiwanews – Amerika Serikat dan Korea Selatan terus berkoordinasi satu sama lain terkait ancaman program rudal nuklir dan balistik Korea Utara. Peningkatan uji coba rudal balistik Pyongyang baru-baru ini telah meningkatkan ketegangan di seluruh kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu AS (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat) Antony J Blinken pada konferensi pers bersama dengan Menlu Korsel (Korea Selatan/Republic of Korea/ROK) Park Jin. Keduanya menemui awak media di Washington DC usai melakukan pertemuan Senin (13/06/2022).
“Kami terus mengupayakan denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea”, ungkap Menlu Blinken. Ia menekankan bahwa Amerika Serikat sama sekali tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korut (Korea Utara/Democratic People’s Republic of Korea/DPRK).
“Kami terbuka untuk berdialog tanpa prasyarat. Kami ingin mendukung rakyat Korea Utara”, imbuhnya. Ia menekankan bahwa secara sederhana tujuan Amerika Serikat dan sekutunya adalah stabilitas dan perdamaian kawasan dan dunia.
“Sampai rezim di Pyongyang berubah arah, kami akan terus menekan”, tegas Menlu blinken. Dicontohkannya, beberapa pekan lalu DK PBB (Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa) memberikan suara 13-2 untuk menjatuhkan sanksi lebih kuat kepada DPRK.
Kesepakatan sanksi terhadap Korut ini diambil setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal, termasuk rudal balistik antar benua ICBM (Inter Continental Ballistic Missile). Dua suara penolakan terhadap sanksi adalah milik China dan Rusia. (hiu)