maiwanews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait menyusul informasi banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil.
Menurut Sri Mulyani, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait PHK tersebut.
“Kami akan terus monitor secara spesifik (melakukan koordinasi) dengan kementerian/lembaga lain,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Kamis (3/11).
Sri Mulyani menjelaskan, sampai saat ini kinerja dari industri tersebut sangat baik. Misalnya kata dia, ekspor produk tekstil seperti pakaian dan aksesoris rajutan sampai September menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, yakni 19,4 persen.
Dia melanjutkan, begitu juga dengan ekspor produk non rajutan yang tumbuh 37,5 persen, dan ekspor alas kaki tumbuh 41,1 persen. Ekspor untuk produk tekstil dan alas kaki menurutnya, masih cukup tinggi.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah selama ini terus mendorong pertumbuhan industri tersebut menggunakan instrumen fiskal yang ada di Kementerian Keuangan selama pandemi covid-19. Sebab, jika disebutkan penyebabnya adalah ekspor yang turun, tapi data yang terkumpul cukup kuat dan positif.
Oleh karena itu ucap dia, pemerintah akan melakukan koordinasi untuk melihat apa penyebab terjadi banyak PHK di industri ini. Apalagi ada kemungkinan PHK terjadi akibat relokasi pabrik.
“Kami juga terus bersama K/L apakah terjadi fenomena relokasi dari pabrik-pabrik. Kita akan teliti sektoral dan daerahnya, karena mungkin ada nuansa berbeda,” ujar Sri Mulyani lagi.