maiwanews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Jumat 11 Januari menerima kunjungan Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bersama pimpinan wilayah se Indonesia dipimpin oleh Ketua Umumnya Yaqut Cholil Qoumas, di Istana Merdeka, Jakarta.
Pertemuan itu membahas perkembangan situasi negara dan efek kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Juga disampaikan laporan dari 34 pimpinan wilayah GP Ansor di tanah air mengenai situasi di daerahnya masing-masing. Demikian disampaikan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas usai pertemuan.
Yaqut menyampaikan pembahasan terkait perkembangan politik dan fenomena kelompok radikal. Menurutnya, kelompok radikal terkonsolidadi karena kontestasi pemilihan presiden (pilpres). Kelompok radikal ini banyak ditemukan di berbagai wilayah. Mereka bukan merusak Pemilu, tetapi menginduk pada salah satu kontestan Pemilu.
Kelompok radikal dikatakan memasukkan agenda-agenda mereka melalui salah satu kontestan. Agenda dimaksud adalah mendirikan negara Islam, Khilafah Islamiyah atau minimal mendirikan NKRI bersyariat. Untuk itu, Yaqut mengemukanan solusinya adalah NKRI harus tegak berdiri, harus utuh.
Kepada wartawan, Yawut juga menyampaikan arahan Presiden Jokowi bahwa keberagaman adalah Sunnatullah, tidak bisa ditolak. Tidak boleh memperjuangkan kemauan sendiri, memperjuangkan negara lain diluar Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Setkab/DID/RAH/ES)
Porsche dan Hydro Tingkatkan Dekarbonisasi Rantai Pasok Mobil 'Sport'
Presiden Instruksikan Kepala BNPT Lakukan Deradikalisasi Optomal
Pemprov Sulsel Anggarkan Rp44 Miliar untuk Perbaikan Ruas Jalan di Pattallassang
Soal Laporan Tabloid Anies, Bawaslu: Belum Ada Pelanggaran Pemilu
Unismuh Makassar Gelar Pelatihan Kelompok Tani Desa Mamampang