
maiwanews – Inflasi Indonesia per Juli 2022 mencapai 4,94 persen tahun ke tahun. Angka ini masih di bawah beberapa negara lain seperti Turkey dngan inflasi 79 persen, Uni Eropa 8,9 persen, atau Amerika Serikat 8,5 persen.
Indonesia mampu menahan inflasi pada angka 4,94 persen karena besarnya subsidi untuk energi dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) mencapai Rp502 triliun.
Laju inflasi didorong situasi global berada pada posisi tidak mudah akibat hantaman pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Pandemi ini belum sepenuhnya usai, kondisi diperparah dengan perang di Ukraina. Operasi militer Rusia terhadap Ukraina mendorong terjadinya krisis pangan, energi, dan keuangan global.
Di tengah situasi tersebut, Presiden Jokowi (Joko Widodo) mendorong segenap jajarannya baik di pusat maupun daerah untuk bekerja secaar detail, tidak sekadar kerja rutin dan standar.
“Menteri, gubernur, bupati, dan wali kota juga sama, enggak bisa lagi kita bekerja rutinitas, nggak”, ungka Presiden Jokowi Kamis (18/08/2022) di Istana Negara, Jakarta, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022.
Meski situasi global tidak begitu menguntungkan, namun Presiden Jokowi yakin pemerintah mampu mengendalikan inflasi hingga di bawah 3 persen. Hal ini dapat tercapai jika seluruh kepala daerah bekerja sama dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan TPIP (Tim Pengendali Inflasi Pusat).
Presiden Jokowi juga meminta kepala daerah mengecek penyebab inflasi di daerahnya, mengecek di mana haga naik dan di mana pasokan melimpah, untuk kemudian dikoordinasikan. (z/BPMI Setpres)
Putin Klaim Perdagangan Antar Negara EAEU Naik 60 Persen
Inflasi di Manado dan Sekitarnya Terjaga di Angka 4 Persen, Ungkap Jokowi
Relawan ANIES, Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera Sulsel Deklarasi
Garis Indonesia Desak DPRD Prov Sulsel Tolak RKUHP
G20, Indonesia Ingin Capai Lima Hal Bidang Kesehatan