
maiwanews – Seorang pejabat Iran mengonfirmasi bahwa pemerintah Irak telah melepaskan semua aset beku Teheran. Jumlahnya mencapai $10 miliar.
Dana tersebut telah disetorkan ke rekening di Trade Bank of Iraq (TBI) dan akan digunakan untuk pembelian barang-barang tidak terkena sanksi Amerika Serikat (AS). Demikian pernyataan Ketua Kamar Dagang Gabungan Iran-Irak Yahya Al-e Es’haq hari Senin (04/07/2023).
Dengan kebijakan ini, Irak tidak lagi terhalang dalam menyelesaikan tunggakan utangnya atau melakukan transaksi keuangan dengan Iran, ungkap Yahya Al-e Es’haq.
Yahya Al-e Es’haq mejelaskan, aset senilai 10 miliar dolar itu merupakan hutang pemerintah Irak atas impor gas alam dan listrik. Dana tersebut telah diblokir akibat sanksi perbankan AS terhadap Iran. Washington sebelumnya telah mengeluarkan beberapa keringanan ke Baghdad, demi kemudahan pencairan dana.
Menyoroti kedudukan regional Iran, Al-e Es’haq menegaskan komitmen Teheran untuk memanfaatkan peluang perdagangan dengan negara tetangga, Irak.
Dia mengatakan Iran dan Irak memiliki potensi untuk menggandakan volume perdagangan mereka menjadi $20 miliar di tahun-tahun mendatang, naik dari level saat ini yaitu lebih dari $10 miliar. (z/Tasnim News Agency)
Nilai Perdagangan Iran-Turki Capai $1,379 Miliar dalam Tiga Bulan
Presiden Instruksikan Kepala BNPT Lakukan Deradikalisasi Optomal
Ivan Bigma Laporkan Perkembangan Operasi Militer Rusia di Ukraina
Ferrari Bekas David Beckham Dijual Seharga 2 Miliar
Bangun Komunikasi dengan Sejumlah Klub, Kaesang Dorong KLB PSSI
Walikota Danny Buka Makassar Open 2023 International Men & Women Softball Turnament
Kota Makassar Siap Gelar MO 2023 International Men and Women Softball Tournament
Jalan Gembira Anies R Baswedan di Makassar, Digelar Partai Pengusung Termasuk PKS
Fatmawati Rusdi Tinjau Wilayah Kekeringan di Kecamatan Ujung Tanah