Iran tidak Biarkan Barat Manfaatkan Isu HAM di Pembicaraan Wina

20190304-kazem-gharib-abadi
Kazem Gharib Abadi (tengah) saat menghadiri Rapat Dewan Gubernur ke-1505. IAEA, Wina, Austria. Senin 4 Maret 2019.

maiwanews – Pejabat Kehakiman Iran mengatakan tim perunding negara itu dalam pembicaraan Wina tentang kebangkitan JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) akan memblokir upaya Amerika Serikat (AS) dan pemerintah negara-negara Barat untuk memanfaatkan isu hak asasi manusia sebagai pengaruh terhadap Teheran dalam proses negosiasi.

Dalam sebuah wawancara dengan Tasnim, Kazem Gharib Abadi, wakil kepala Kehakiman Iran untuk urusan internasional, mengkritik AS dan negara-negara Barat karena menggunakan masalah hak asasi manusia (HAM) sebagai instrumen untuk mencapai tujuan politik mereka.

“Namun demikian, saya harus menekankan bahwa negosiasi Wina tidak akan pernah terpengaruh oleh faktor luar lainnya. Faktanya, delegasi Iran tidak akan membiarkan ini”, katanya sebagaimana dilaporkan Tasnim Senin 27 Desember.

Mengenai rencana untuk mengejar tindakan hukum dan internasional dalam kasus pembunuhan Amerika Serikat atas komandan tinggi Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Gharib Abadi mengatakan pengadilan Iran sedang mengerjakan dua kasus hukum dan hukuman dalam hal ini, sementara Kehakiman Irak, sebagai negara di mana kejahatan telah dilakukan, telah mempersiapkan penananan kasus.

Dia juga mencatat bahwa komite investigasi bersama telah mengadakan dua pertemuan di Baghdad dan Teheran, mengatakan sesi ketiga akan diadakan dalam 45 hari ke depan di Baghdad.

Letnan Jenderal Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam, tewas bersama rekan-rekannya dalam serangan pesawat tak berawak AS. Serangan itu menarget Kota Baghdad pada Januari 2020. Serangan itu terjadi ketika Jenderal Soleimani melakukan kunjungan resmi ke Ibu Kota Irak tersebut. (Tasnim/hiu)