Kasatgas: Krisis Oksigen di Yogya karena Lonjakan Kebutuhan

Tanki oksigen. Minggu 11 Mei 2014.

maiwanews – Ketua Satuan Tugas (KaSatgas) Oksigen COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tri Saktiyana, Senin 5 Juli mengatakan krisis oksigen pekan lalu karena terjadi lonjakan kebutuhan secara luar biasa.

Peningkatan kebutuhan secara drastis misalnya terjadi di RSUP dr Sardjito, di tempat itu kebutuhan naik hingga 5 kali lipat. Menghadapi lonjakan kebutuhan oksigen, diperlukan upaya ekstra dan darurat, kata Saktiyana di Yogyakarta.

Ia menjelaskan bahwa kekurangan oksigen juga dipengaruhi setidaknya oleh faktor teknis di lapangan. Pertama adalah perusahaan penyedia oksigen tidak sama di semua rumah sakit sehingga mereknyapun berbeda-beda. Tidak etis mengisi tabung oksigen perusahaan A dengan oksigen dari perusahaan B.

Meskipun telah ada kesepakatan dari perusahaan-perusahaan penyedia oksigen, namun pelaksanaan di lapangan belum bisa sepenuhnya dilakukan.

Faktor kedua adalah keterbatasan alat angkut dan pengendara. Truk tangki oksigen masih terbatas, selain itu sopirnya juga tidak boleh sembarangan, harus memiliki sertifikasi.

Ketiga adalah tidak ada pabrik oksigen di Yogyakarta, pabrik terdekat berada di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Persoalannya Kendal juga sedang membutuhkan oksigen.

Kebutuhan oksigen Yogyakarta di tengah pandemi saat ini mencapai 55 ton per hari, sementara sebelumnya rata-rata 20 ton per hari. (z/VOA)