KASN Gelar Praktik Baik Penerapan Sistem Merit Dalam Manajemen ASN

maiwanews – Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menggelar Penerapan Sistem Merit dalam manajemen  Aparatur Sipil Negara (ASN), di Aula Tudang Sipulung Rujab Gubernur Sulsel, Jum’at, (16/02/2024).

Salah satu yang menjadi percontohan penerapan sistem merit dalam manajemen ASN adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Dimana Pemerintah Sulsel  sejak tahun 2020 sudah berada di level dalam kategori tiga dengan predikat Baik, kemudian di tahun 2021, levelnya meningkat dalam kategori empat dengan predikat Sangat Baik, dan ini mampu dipertahankan di tahun 2022 dengan masih predikat Sangat Baik.

Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad saat menjadi narasumber mengatakan, tentu, ini mempunyai banyak aspek yang dinilai yang setidaknya ada delapan, yaitu dari aspek perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan karir, mutai, dan promosi,  manajemen kinerja, penggajian dan penghargaan disiplin, perlindungan dan pelayanan, dan terakhir sistem informasi.

Arsjad menambahkan, salah satu dari lima program prioritas Presiden RI adalah pembangunan SDM yang salah satunya dapat diwujudkan melalui penerapan sistem merit, dan juga diperkuat oleh PerMenpan-RB Nomor 40 Tahun 2018.

Pj Sekprov Sulsel  Arsjad menjelaskan, Pemprov Sulsel sendiri memiliki komitmen yang kuat untuk pemenuhan kebutuhan sistem merit. Makanya, diawali dengan pembentukan tim yang unsurnya mulai dari Bapak Gubernur, Sekda, Asisten dan seterusnya. Tim ini kemudian menjadi dasar kita untuk melakukan berbagai macam program kegiatan.

Arsjad menambahkan, Pemprov Sulsel juga membentuk kelompok kerja dengan SK Gubernur. Agar semua aspek penilaian yang terkait dengan sistem merit itu, kita bagi habis. Sehingga, seluruh aspek-aspek yang ada di sistem merit itu, sudah jelas, tugasnya, siapa penanggung jawabnya, dan apa dukungan-dukungan untuk menyukseskan tugas-tugas mereka.

“Kita ini, membentuk ada lima Pokja, yang di dalam Pokja itu mewakili delapan unsur atau aspek penilaian dari pada sistem merit,” ucapnya.

Salah satu contoh di aspek perencanaan kebutuhan, Pemprov Sulsel sendiri sudah memiliki peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawai dalam lima tahun. Sulsel memiliki aplikasi yang namanya e-Pinisi yang selalu diupdate, yang menggambarkan bagaimana kondisi ketersediaan pegawai, kondisi pendidikan, dan kompetensi.

“Kita juga sudah mencontohkan di Sulsel ini adalah bagaimana proses pengadaan CPNS dan PPPK dilaksanakan secara transparan, dimana kita sudah mengumumkan secara luas melalui media online dan media cetak dan kita juga memastikan bahwa mereka-mereka yang diangkat itu, langsung mengikuti pelatihan dasar atau Diksar,” ungkapnya.

Sedangkan dari sisi aspek pengembangan karir, pelajaran baik dari Sulsel ini adalah memiliki Standar Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi. Jadi  kita memiliki satu unit penyelenggara untuk penilaian kompetensi dengan akreditasi A. Dan kita juga sudah memanfaatkan fasilitas ini, untuk menilai potensi dan kompetensi PNS kita kurang lebih tiga ribu seratus sekian.

Arsjad mejabarkan, praktik baik dari sistem merit di Sulsel ini adalah sistem penggajian termasuk penghargaan kepada ASN-ASN yang berprestasi dan Sulsel telah melakukan itu dengan cukup baik melalui peraturan gubernur terkait kode etik pegawai negeri dengan mengeluarkan regulasinya untuk menjadi pedoman bagi ASN di lingkup Pemprov Sulsel.

Yang  intinya sambung Arsjad, adalah apa yang telah dilakukan, sebagian besar dari upaya layanan pada ASN sebagian besar telah dilakukan melalui layanan yang berbasis aplikasi dan ini sudah didukung oleh regulasi dan ketentuan yang ada.

Arsjad mengatakan, para pegawai patut bersyukur karena Pj Gubernur Sulsel sangat paham dengan kondisi pegawainya. Sehingga, salah satu kebijakan yang diambil dalam rangka mendorong peningkatan kinerja prestasi pegawai adalah melalui pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang nilainya sangat signifikan.

Harapannya dengan kebijakan TPP ini, bisa mendorong, memotivasi dan menyemangati pegawai-pegawai kita untuk lebih meningkatkan kompetensi mereka, meningkatkan inovasi mereka, dan tentu mengahdirkan pelayanan yang baik.

“Intinya Sulsel ini dalam upaya penerapan sistem merit ini, oleh KASN sudah dianggap sangat baiklah, dan kita berharap kedepannya kita bisa pertahankan predikat tertinggi,” pungkas Arsjad. (*)