Kasus Omicron, Menkes: Boleh Kerja dan ke Mal Tapi Tetap Terapkan Prokes

maiwanews – Di tengah situasi masih tingginya kasus covid-19 khususnya varian omicron, masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas normal termasuk ke mal dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan atau prokes.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Terbatas (Ratas) PPKM bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang dilakukan secara daring di Jakarta, Senin (14/2/2022).

“Kalau itu sudah dijalani (protokol kesehatan), ya tetap hidup normal. Boleh bekerja, boleh ke mal. Tapi jangan lupa sekarang lagi musim COVID-19, pakai masker dan vaksinasinya dikejar,” ungkap Budi Gunadi.

Aktivitas hidup normal yang dimaksud Budi Gunadi contohnya sama halnya saat musim hujan yang dapat menyebabkan flu, jangan keluar hujan-hujanan. Tapi Kalau mau keluar juga kata dia, pakai payung atau jas hujan.

Begitupun saat musim demam berdarah dengue (DBD) lanjut dia, masyarakat juga harus tetap hati-hati dan melakukan upaya pencegahan, salah satunya dengan melakukan pengasapan.

“Sekarang sama juga kalau COVID-19 sekarang lagi naik, ya gimana, protokol kesehatannya, masker tetap dipakai. Vaksin tolong dilengkapi,” kata Menkes menganjurkan.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan pengetatan aktivitas pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 karena jumlah kasus COVID-19 di beberapa daerah dinilai mulai melandai.

“Kita belum lihat untuk ada pengetatan lagi, tidak, justru pelonggaran-pelonggaran yang kita lakukan tetapi dengan monitoring yang ketat,” kata Luhut.

Sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut menjelaskan bahwa kasus COVID-19 di DKI Jakarta sudah terlihat melandai dalam empat hari terakhir.

Selain itu kata dia, keterisian rumah sakit yang menjadi indikator pemerintah, seperti RSDC Wisma Atlet Kemayoran, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RS Pertamina, tidak menunjukkan peningkatan signifikan.