Mantan Presiden Iran Rafsanjani Meninggal karena Serangan Jantung

Ayatollah Akbar Hashemi Rafsanjani saat mengunjungi Bushehr 23 December 2016 (Foto: Heydarpour & Ostovar)
Ayatollah Akbar Hashemi Rafsanjani saat mengunjungi Bushehr 23 December 2016 (Foto: Heydarpour & Ostovar)
maiwanews – Mantan Presiden Republik Islam Iran, Akbar Hashemi Rafsanjani, meninggal dunia hari Minggu 8 Januari di usia 82 tahun. Media Iran melaporkan, orang-orang berkerumun di sekitar rumah sakit di Teheran utara di mana Ayatollah Rafsanjani dirawat setelah menderita serangan jantung. Mayat almarhum kemudian dibawa ke Jamaran ruang doa, di mana sejumlah besar politisi dan tokoh agama berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ulama.

Pemakamannya akan diselenggarakan di Teheran, Selasa 10 Januari. Pemerintah Iran telah mengumumkan tiga hari berkabung dan hari libur umum pada hari Selasa. Demikian dilaporkan Press TV.

Ayatollah Rafsanjani sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Kebijaksanaan dan merupakan salah satu di antara pembantu utama mendiang pendiri Republik Islam, Imam Khomeini. Dia memainkan peran penting selama anti-Shah berjuang hingga meraih kemenangan melalui Revolusi Islam, setelah itu melakukan pembentukan Republik Islam Iran.

Rafsanjani juga merupakan tokoh kunci selama delapan tahun perang Irak Iran (1980-1988), menjabat sebagai wakil panglima angkatan bersenjata.

Berbagai ucapan belasungkawa disampaikan berbagai pihak. Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa atas kematian mendadak seorang teman lama, kawan, dan sekutu. Ia mengatakan behwa kerjasama dan persahabatan mereka telah berlangsung selama 59 tahun.

Presiden Hassan Rouhani juga menyampaikan pesan belasungkawa, menekankan bahwa “Islam telah kehilangan aset besar, Iran seorang komandan besar”.

Ayatollah Seyyed Mahmoud Hashemi Shahroudi, Ketua Majelis Ahli Ayatollah Ahmad Jannati, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, Kepala Kehakiman Iran Ayatollah Sadeq Amoli Larijani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani, dan banyak lagi tokoh menyatakan belasungkawa mereka. Termasuk presiden negera-negara.(*)