
maiwanews – Perubahan iklim dapat memperparah praktik penangkapan ikan secara ilegal. Hal ini disampaikan seorang peneliti dari Royal United Service Institute, Lauren Young.
Kekhawatiran ini didasarkan pada kenyataan bahwa perubahan iklim akan meningkatkan suhu air laut sehingga ikan akan berpindah ke perairan lebih dalam dengan suhu lebih rendah.
Hal ini tidak hanya berdampak pada mata pencaharian nelayan, tapi juga dapat menimbulkan potensi konflik geopolitik. “semua mengejar ikan. Ada perkiraan dan kekhawatiran bahwa para pelaku penangkapan ikan ilegal akan melewati batas maritim untuk mengejar pasokan ikan”, ungkap Lauren Young sebagaimana dilaporkan VOA Senin (24/04/2023) EDT (Eastern Daylight Time).
Direktur Program Keamanan Maritim IOJI (Indonesia Ocean Justice Initiative), Grace Binowo, mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir ini, perubahan cuaca secara signifikan membuat banyak ikan bermigrasi dari habitat sebelumnya di dekat pantai ke daerah lebih jauh.
Untuk mengantisipasi persoalan geopolitik, Grace Binowo menyarankan agar pemerintah Indonesia meningkatkan keamanan laut. Hal ini dinilai penting bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan, tapi juga mensejahterakan nealyan di Indonesia.
IOJI memperkirakan kerugian Indonesia pada tahun 2022 akibat penangkapan ikan secara ilegal mencapai 4 miliar dolar atau hampir 60 triliun rupiah. (z/Direct USAGM)
Jadi Pilot Project Pengendalian Perubahan Iklim, Lapas Lamongan Bagun Proklim
Iran Siap Persenjatai Suriah dengan Alat Perang Canggih
Pengadilan Terhadap Trump Diperkirakan Mulai Selasa
NATO Gelar Peringatan 1 Tahun Perang Rusia-Ukraina
PKS Harap Koalisi Perubahan Deklarasi Anies Baswedan Pada Februari