
maiwanews – Aplikasi Swedia dan Finlandia untuk menjadi anggota NATO merupakan momen bersejarah. Keanggotaan mereka di aliansi akan meningkatkan keamanan transatlantik.
Hal ini diungkapkan Jens Stoltenberg, Sekjen (Sekretaris Jenderal) NATO (North Atlantic Treaty Organization/Pakta Pertahanan Atlantik Utara) saat menyambut PM (Perdana Menteri) Swedia Magdalena Andersson di markas besar aliansi di Brussels, Belgia, Senin (27/06/2022).
Pada kesempatan tersebut keduanya membahas aplikasi Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi. Sekjen Stoltenberg mengatakan masalah keamanan semua anggota aliansi harus diperhitungkan sebagai bagian dari proses aksesi NATO.
PM Magdalena Andersson dalam pernyataannya mengatakan, “Kami berada di tengah-tengah peningkatan kemampuan pertahanan Swedia terbesar sejak tahun 1950-an”. Ia menkankan, Swedia akan mencapai dua persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) sesegera mungkin dan paling lambat pada tahun 2028.
“Kami membangun kembali resimen, memperkuat Gotland (sebuah pulau di wilayah Swedia -red), mengaktifkan kembali dinas militer nasional. Kami mempercepat pengadaan alutsista dan memperkuat kemampuan pertahanan siber dan intelijen kami”, ungkap PM Magdalena Andersson.
Tapi menurutnya, itu semua tidak cukup. Membangun keamanan membutuhkan kerja sama dengan pihak lain. “Kami melakukan musyawarah dua bulan melibatkan semua pihak parlemen kami”, jelas PM Magdalena Andersson.
Pembicaran tersebut secara umum menilai bahwa cara terbaik untuk melindungi Swedia dan warga negara Swedia tidak hanya menjadi teman dan mitra, tetapi juga sebagai sekutu di NATO. Untuk itu, tanggal 18 Mei Swedia mengajukan keanggotaan bersama Finlandia. (z)