Survei SMRC Terkait Persepsi Publik tentang Investasi dari Luar Negeri

maiwanews – Survei SMRC baru-baru ini menunjukkan mayoritas warga, 74 persen, menilai kondisi ekonomi nasional saat ini lebih buruk dibanding tahun lalu. 13 persen menilai kondisi sekarang jauh lebih buruk, 10 persen mengatakan tidak ada perubahan, 2 persen menganggap lebih baik, 0 persen mengaku kondisi jau lebih baik, dan 1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkait ekonomi, covid, dan presepsi publik tentang investasi asing dilakukan pada 29 Juli hingga 1 Agustus. SMRC melakukan survei nasional dengan memilih sampel secara acak dari populasi pemilih (warga negara Indonesia berusia 17 tahun keatas atau sudah menikah). Seluruh responden dalam survei tersebut diwawancarai dengan tatap muka.

Untuk mengetahui perkembangan isu-isu mutakhir, maka dilakukan survei telepon terhadap responden survei tersebut. Sampel survei dengan telpon ini hanya jika responden bersangkutan memiliki telepon/selular, sebesar 71% dari populasi nasional.

Berdsarkan survei itu diketahui bahwa 69 persen warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya saat ini lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada wabah Corona Virus Disease (COVID-19). Sisanya, sekitar 18% merasa tidak ada perubahan, dan 12% merasa lebih baik.

Dalam rilis hasil survei dikatakan Kondisi ekonomi warga dan nasional masih sangat berat di masa pandemi ini, terberat dalam 20 tahun reformasi.

Terkait investasi asing, publik pada umumnya kurang positif dalam menilai investasi dari luar negeri. Sekitar 54% warga tidak setuju dengan pendapat bahwa semakin banyak pengusaha dari luar negeri membuka usaha di negara kita maka semakin baik untuk ekonomi Indonesia. Hanya 37% responden setuju dengan pendapat itu.

Adapun tingkat kepercayaan terhadap kemampuan presiden membawa keluar dari krisis akibat pandemi corona, sekitar 79%, sangat/cukup percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi. (SMRC)