maiwanews – Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid meminta Polri agar mengusut dugaan peretasan terhadap akun Najwa Shihab dan karyawan Narasi TV oleh internal Polri.
“Harus diusut oleh kepolisian, termasuk siapa saja. Apakah ada pejabat kepolisian yang terlibat (atau tidak) dalam (dugaan) peretasan tersebut?” kata Usman dalam keterangannya, Rabu (28/9/2022).
Dalam perkara ini kata Usman, informasi yang beredar tentang dugaan peretasan tersebut cukup serius terkait serangan terhadap Narasi TV setelah yang bersangkutan mengkritik kepolisian dalam kasus Brigadir J dan Ferdy Sambo.
Menurut Usman Hamid, kalau pihak kepolisian tidak proaktif dalam mengusut kasus ini, kecurigaan publik kepada polisi akan makin tinggi.
Usman Hamid mengatakan, terdapat peredaran informasi yang menyuarakan serangan terhadap narasi ini oleh orang-orang dalam kepolisian. Menurutnya, Divisi Informatika atau Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mungkin perlu ditelusuri.
Karena sambung dia, diduga aktifitas peretasan dilakukan oleh pejabat teras kepolisian melalui pemanfaatan rekanan-rekanan internal kepolisian, terutama perusahaan jasa telekomunikasi itu.
Ke depan kata Usman, hal ini tidak boleh lagi terjadi dan dibiarkan aksi peretasan terhadap data pribadi masyarakat.
Dalam hal ini lanjutnya, perusahaan-perusahaan penyedia jasa informasi yang digunakan perangkatnya oleh para pekerja narasi harus bekerja sama dan ikut secara proaktif bongkar penyerangan terhadap akun Narasi ini.
“Termasuk mereka harus membuka dan bekerja sama apakah ada keterlibatan orang-orang kepolisian menyerang akun-akunnya pekerja narasi,” pungkas Usman Hamid.
Iran Desak Perdagangan dengan India Gunakan Mata Uang Sendiri
AS Desak Assad Penuhi Kewajiban Internasional Soal Senjata Kimia
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tersandung Dugaan Pelecehan Seksual
Menhan Prabowo Subianto: Anggaran Pertahanan Indonesia Terkecil di Asia
Pemerintah Komitmen Jamin Ketercukupan Pangan Nasional