PT KAI Abadikan Nama Syuhadanya di Tiga Balai Pelatihan

maiwanews – PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah kehilangan 3 (tiga) orang karyawannya dalam musibah tabrakan KRL Commuter Line 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki pengangkut BBM di perlintasan sebidang Jalan Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2013 lalu.

Akibat kejadian ini, 7 orang meninggal, dan 78 lainnya luka-luka. Dari 7 korban meninggal, 3 diantaranya adalah pegawai PT KAI, dan 4 orang sisanya adalah penumpang. Ketiga syuhada tersebut adalah Darman Prasetyo (Masinis), Agus Suroto (Asisten Masinis), dan Sofyan Hadi (Teknisi KA).

Untuk mengenang ketiga syuhadanya, manajemen PT KAI memberikan penghargaan tertinggi dengan mengabadikan nama ketiganya sebagai nama balai-balai pelatihan milik PT KAI yang peresmiannya dilakukan pada 19 Desember 2013.

Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Bekasi yang terletak di Jl. Perjuangan No. 25 Bekasi akan diberi nama Sofyan Hadi, untuk selanjutnya menjadi Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi.

Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Yogyakarta yang berada di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 2, Yogyakarta akan diberi nama Darman Prasetyo, untuk selanjutnya menjadi Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo.

Sementara Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP-OPSAR) Bandung, Jl. Ir. H. Juanda No. 215, Bandung akan diberi nama nama Agus Suroto untuk selanjutnya menjadi Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP-OPSAR) Agus Suroto.

Selain pengabadian nama, PT KAI juga memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa 2 (dua) tingkat lebih tinggi. Hhusus untuk Sofyan Hadi yang masih berstatus Pegawai Kontrak Magang (PKM), PT KAI mengangkatnya menjadi pegawai tetap.

Selain itu, PT KAI mempersilakan istri atau salah satu saudara kandung dari masing-masing syuhada untuk menjadi pegawai PT KAI, tanpa batasan umur dan tanpa tes sesuai pendidikan masing-masing. Khusus untuk anak dari Syuhada Darman Prasetyo, akan diberikan beasiswa pendidikan kepadanya hingga perguruan tinggi.

“Untuk mengenang dedikasi tinggi ketiganya dalam menjalankan tugas, ketiganya juga akan dibuatkan prasasti di Stasiun Tanah Abang,” demikian bunyi siaran pers PT KAI, Rabu 24 Desember 2013.

Seperti diketahui, sesaat sebelum terjadinya tabrakan, seorang Teknisi KA bernama Sofyan Hadi keluar dari kabin masinis dan masuk kedalam gerbong penumpang untuk memperingatkan kepada para penumpang untuk segera pindah ke gerbong belakang, karena akan terjadi tabrakan.

Berdasarkan kesaksian korban yang selamat, bukannya lari untuk menyelamatkan diri usai memperingatkan penumpang, Sofyan justru kembali lagi ke dalam kabin masinis untuk membantu Masisnis dan Asisten Masinis memperlambat laju kereta, agar kecelakaan tidak semakin parah.

Bukan hanya itu, aksi heroik Sofyan berlanjut dengan menutup rapat pintu kabin masinis dengan tujuan semburan api akibat ledakan tidak langsung masuk ke dalam gerbong penumpang.

Aksi Sofyan ini juga merupakan perintah dari Masinis dan Asisten Masinis agar mengutamakan keselamatan penumpang setelah melihat ada truk pengangkut BBM yang ditinggalkan oleh sopir dan kernetnya di tengah-tengah perlintasan.