
maiwanews – Presiden Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyepakati penguatan kerja sama strategis untuk menciptakan kemakmuran, keamanan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Komitmen tersebut disampaikan PM (Perdana Menteri) Albanese dalam konferensi pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.
“Saya datang ke kawasan ini terlebih dahulu karena kawasan ini adalah hal utama. Saya di Indonesia karena tidak ada hubungan lebih penting bagi Australia daripada hubungan ini, dan tidak ada negara lebih penting bagi kemakmuran, keamanan, dan stabilitas Indo-Pasifik daripada Indonesia,” ujar PM Albanese.
PM Albanese memuji laju pertumbuhan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru dan diperhitungkan secara global. Ia menyoroti posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, serta proyeksi sebagai kekuatan ekonomi kelima dalam dekade mendatang.
“Indonesia sudah menjadi negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia pada akhir dekade berikutnya. Pertumbuhan dan transformasi ini merupakan hasil kerja keras dan aspirasi rakyat Indonesia,” tuturnya.
Pemerintah Australia juga menyampaikan penghargaan terhadap program-program pembangunan nasional Indonesia. PM Albanese menilai inisiatif makan bergizi gratis sebagai upaya nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam diplomasi multilateral, Australia mendukung penuh aspirasi Indonesia untuk menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
“Saya jamin Pak Presiden, Australia mendukung Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan juga kenaikan Indonesia ke CPTPP,” tegas PM Albanese.
Pada aspek ekonomi, PM Albanese mendorong penguatan perdagangan dan investasi sebagai pilar utama kemitraan kedua negara. Ia mengajak kolaborasi aktif dari seluruh elemen—pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat sipil—untuk mengakselerasi potensi ekonomi bilateral.
“Untuk mengubah potensi luar biasa menjadi kemajuan konkret, maka kita semua, pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil perlu menunjukkan keterlibatan dan ambisi lebih besar,” jelas PM Albanese.
Di bidang pertahanan, PM Albanese menekankan pentingnya implementasi perjanjian kerja sama sebagaimana diumumkan pada Agustus 2024. Ia menyebut perjanjian tersebut sebagai tonggak baru dalam hubungan keamanan Australia–Indonesia.
“Ini merupakan langkah paling signifikan dalam kemitraan keamanan Australia dan Indonesia selama tiga dekade. Saya tegaskan bahwa saya tidak melihat perjanjian ini sebagai langkah terakhir, melainkan langkah berikutnya. Saya ingin kita memiliki tujuan lebih tinggi, melangkah lebih jauh, dan bekerja sama lebih erat,” ucap PM Albanese.
Menutup pernyataannya, PM Albanese mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Presiden Prabowo dan masyarakat Indonesia. Ia menegaskan arti penting hubungan Indonesia–Australia tidak hanya bagi dua negara, tetapi juga bagi Indo-Pasifik secara keseluruhan.
“Saya berterima kasih atas sambutan luar biasa dan kemurahan hati. Merupakan suatu kehormatan luar biasa bagi saya untuk mewakili negara saya di sini,” tutup PM Albanese. (z/BPMI Setpres)

Prabowo Tegaskan Komitmen Penguatan Kemitraan IndonesiaThailand
Bertemu Prabowo, Bill Gates Puji Komitmen Indonesia dalam Kesehatan dan Pertanian
Prabowo dan Hun Sen Bahas Perdamaian Kawasan di Istana Merdeka
Presiden Luncurkan PHTC, Dorong Pemerataan Pendidikan Lewat Teknologi Digital
Kapolri Pastikan Keamanan dan Pelayanan Optimal pada 'May Day Fiesta' di Monas