maiwanews – Badan antariksa China mengajukan rencana pengiriman pesawat ruang angkasa untuk menabrak asteroid dan menjatuhkannya ke orbit baru. Jika disetujui, misi baru prospektif ini akan diluncurkan dalam empat tahun ke depan.
Rencana ini diumumkan pada hari Minggu oleh Wu Yanhua, wakil direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional China, dikutip Tasnim News Agency hari Selasa (26/04/2022). Namun pemerintah China belum menentukan asteroid mana jadi target.
Misi pembelokan asteroid merupakan salah satu upaya mempertahankan bumi dari potensi ancaman, upaya ini juga mencakup sistem peringatan versi baru. Dengan demikian, bumi dapat mengidentifikasi potensi tabrakan oleh asteroid dan mengirimkan pesawat ruang angkasa untuk menabrak dan merubah orbit serta prosesnya.
Tapi ini masih sangat awal, dan keseluruhan proyek belum disetujui secara resmi, sat ini masih sedang ditinjau untuk persetujuan. Namum gagasan ini tampaknya telah beredar untuk sementara waktu. Bulan Januari, sebuah buku putih, diterbitkan oleh pejabat China, menyebutkan adanya rencana untuk mempelajari sistem pertahanan planet.
Proyek pertahanan planet juga akan menyiapkan perangkat lunak untuk melakukan simulasi dampak asteroid, dan akan menjalankan latihan tentang respon jika terjadi potensi dampak. Bdan Penerbangan dan Antariksa (National Aeronautics and Space Administration/NASA) Amerika Serikat dan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) telah mengadakan simulasi serupa.
NASA memiliki misi pengarah asteroid sendiri, lepas landas pada bulan November. Tetapi agensi tersebut belum menargetkan batuan luar angkasa berpotensi mengancam. Uji Pengalihan Asteroid Ganda (Double Asteroid Redirection Test/DART) NASA bertujuan untuk bulan kecil asteroid, Didymos.
DART NASA mencoba untuk menjatuhkan batu ruang angkasa, Dimorphos, keluar jalur pada 26 September 2022. Data dari dampak itu dapat membantu menginformasikan upaya pertahanan planet untuk berjaga-jaga jika diperlukan di masa depan.
Batuan luar angkasa kecil menghantam planet bumi setiap hari, menghujani sebagai meteorit dan debu. Ini adalah batu lebih besar dan lebih dikhawatirkan oleh badan antariksa seperti Badan Antariksa China (China National Space Administration/CNSA) dan NASA.
Upaya untuk membuat katalog objek dekat bumi telah menemukan dan melacak sebagian besar asteroid besar (lebih besar dari 1 km) di sekitar bumi. Tetapi asteroid lebih kecil masih bisa menjadi bencana besar dan upaya untuk mengidentifikasi dan melacak bongkahan batu itu masih berlangsung. (hiu)
Pj Sekda Kota Makassar Imbau Tidak Lakukan Penggantian RT/RW
Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Setingkat Menteri
Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden AS
Wali Kota Eri Siapkan Kolam Renang Khusus Pelajar Dengan Harga Terjangkau
Cak Eri Ungkap Rencana Kemungkinan Pengembangan THR-TRS Jadi Tempat Konser Internasional
Pemkot Makassar Bersiap Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Tok! Pemkot-DPRD Sepakati Ranperda APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2025
Danny Pimpin Rakor Perdana Setelah Cuti Langsung Tancap Gas Perbaiki Sistem Pemerintahan yang Mandek
Hari Pertama Aktif Jadi Wali Kota Pascacuti Pilkada, Danny Pomanto Gelar Salat Subuh Berjamaah: Jaga Kota, Jaga Demokrasi!