maiwanews – Seorang diaspora Indonesia di Amerika Serikat, Innosanto Nagara, menulis buku untuk anak-anak sejak tahun 2010. Hingga saat ini, anak seniman Ikranagara tersebut telah menulis tujuh buah buku anak bertema keadilan sosial.
“Waktu anak saya lahir tahun 2010, saya mencarai buku, ingin saya bacakan untuk anak saya, dan ternyata tidak ada di toko buku, akhirnya saya bikin sendiri”, demikian Inno mengungkap alasan kenapa membuat buku anak. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan VOA sebagaimana dilansir Direct USAGM hari Senin (12/03/2023).
A is for activist adalah buku pertama Innosanto. Buku ini ternyata mendapat respon positif utamanya dari pecinta buku anak-anak. Dua dari tujuh buku Inno yaitu My Night in the Planetarium dan M is for Movement berlatar belakan masa kecinya di Indonesia.
Dilahirkan di lingkungan keluarga seniman dan aktivis, Inno mulai menyuarakan isu-isu ketidakadilan sosial. Perosalan sosial menjadi sumber inspirasi Inno dalam menulis buku anak.
Inno mengaku ingin menciptakan dialog dengan putranya tentang berbagai isu di dunia seperti keadilan sosial dan lingkungan agar berani menyuarakan pendapat. Menurut Inno, pertanyaannya bukan apakah ada ketidakadilan di dunia ini, melainkan kita bisa melakukan apa ketika melihat ketidakadilan.
Selain sebagai penulis, diaspora di Oakland California ini juga merupakan seorang ilustrator dan aktivis. Karya Inno lainnya adalah sebuah mural ditampilan di sebuah pusat seni di San Francisco Bay Area, Amerika Serikat, tepatnya di Yerba Buena Center for the Arts (YBC).
Dalam akun Instagramnya @innosantonagara Jumat 3 Maret lalu, Inno mengatakan, mural tersebut dapat dilihat melalui prisma berwarna, dibuat dengan desain Tinsel Experiential.
Prisman ini tersedia di East Gardens atau Grand Lobby YBCA. Prisma mengaktifkan mural dengan menyembunyikan atau mengungkapkan elemen berbeda tergantung pada lensa warna, Inno menjelaskan dalam unggahannya.
“Seninya sangat membumi dalam memvisualisasikan pesan-pesan dan dalam waktu bersamaan ada fleksibilitas dalam menjangkau audiens di mana mereka berada”. ungkap Chief Produser Yerba Buena Center for the Arts, Amy Kisch. karya-karya Innosanto dikatakan mudah iakses secara visual serta membawa pesan positif dan kuat. (z)
Penandatanganan Kerja Sama SMKN 4 Bulukumba Dengan Tira Tani Farm
Presiden dan Ibu Negara Tinjau RSUD Anwar Makkatutu di Bantaeng
Bantuan Logistik Lantamal VI Peduli Bencana Tiba di Kabupaten Luwu
Danny Pomanto Sebut Program Serambi Bank Indonesia Wujud Pemerataan Ekonomi
Kloning Hewan Peliharaan Marak di AS, Namun Kontroversi
Pemkot Makassar Bersiap Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Tok! Pemkot-DPRD Sepakati Ranperda APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2025
Danny Pimpin Rakor Perdana Setelah Cuti Langsung Tancap Gas Perbaiki Sistem Pemerintahan yang Mandek
Hari Pertama Aktif Jadi Wali Kota Pascacuti Pilkada, Danny Pomanto Gelar Salat Subuh Berjamaah: Jaga Kota, Jaga Demokrasi!