
maiwanews – Presiden Prabowo Subianto hari Senin, 2 Juni 2023, memimpin rapat terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat ini sebagai respons terhadap meningkatnya risiko pelemahan ekonomi nasional akibat tekanan global.
Dalam rapat tersebut, pemerintah secara resmi menggulirkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun. Stimulus ini ditujukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat stabilitas perekonomian nasional.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menetapkan lima kelompok kebijakan prioritas dalam paket stimulus. “Hari ini Bapak Presiden juga telah memutuskan untuk memberikan sebuah paket stimulus agar pertumbuhan ekonomi dapat dijaga momentumnya dan juga stabilitas perekonomian terus diperkuat,” ujar Menkeu Sri usai rapat.
Kelompok pertama mencakup program diskon transportasi selama libur sekolah dan awal tahun ajaran baru pada Juni–Juli 2025. Pemerintah menyediakan diskon tiket kereta api sebesar 30 persen bagi 2,8 juta penumpang, dengan alokasi anggaran Rp0,3 triliun.
Tiket pesawat kelas ekonomi diberikan insentif berupa skema PPN ditanggung pemerintah sebesar 6 persen dengan anggaran Rp0,43 triliun untuk 6 juta penumpang. Angkutan laut mendapat potongan harga 50 persen bagi 0,5 juta penumpang, dengan anggaran Rp0,21 triliun.
“Ini semuanya dilakukan di bulan Juni dan Juli dengan keseluruhan total anggaran untuk tiket kereta api, tiket pesawat kelas ekonomi, dan tiket angkutan laut adalah Rp0,94 triliun,” ujar Menkeu Sri.
Selain itu, pemerintah memberi diskon tarif jalan tol sebesar 20 persen selama periode sama untuk 110 juta pengguna. Kebijakan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
“Untuk ini akan dilakukan melalui operasi non-APBN, karena dalam hal ini untuk Kementerian PU akan melakukan atau sudah memberikan surat edaran kepada BUJT mengenai kebijakan diskon tarif tol tersebut,” jelas Menkeu Sri.
Pemerintah juga mengalokasikan Rp11,93 triliun untuk memperkuat bantuan sosial. Tambahan sebesar Rp200 ribu per bulan diberikan selama dua bulan kepada 18,3 juta penerima Kartu Sembako. Mereka juga akan menerima 10 kg beras gratis per bulan selama dua bulan, total 20 kg.
Paket berikutnya mencakup Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp300 ribu per bulan selama dua bulan bagi 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta atau di bawah upah minimum daerah. BSU juga mencakup 565 ribu guru honorer dari Kementerian Dikdasmen dan Kementerian Agama. Total anggaran BSU mencapai Rp10,72 triliun.
Pemerintah memperpanjang diskon 50 persen iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi 2,7 juta pekerja di enam industri padat karya. “Ini tujuannya adalah kepada para pekerja di industri padat karya dengan tekanan akibat berbagai situasi global dan persaingan ekspor bisa tetap mendapatkan jaminan,” ujar Menkeu Sri.
Secara total, nilai paket stimulus mencapai Rp24,44 triliun. Sebesar Rp23,59 triliun berasal dari APBN dan Rp0,85 triliun dari sumber non-APBN. Stimulus ini turut didukung pencairan gaji ke-13 bagi ASN, TNI, Polri, dan pensiunan pada Juni sebesar Rp49,3 triliun.
“Dengan adanya stimulus ini dan berbagai langkah percepatan program pemerintah seperti dalam hal ini makan bergizi gratis, perumahan, koperasi merah putih, sekolah rakyat, dan rekonstruksi atau perbaikan sekolah-sekolah, tadi anggarannya sebesar Rp16 triliun, kita harapkan pada kuartal kedua maka pertumbuhan ekonomi tetap bisa dijaga mendekati 5 persen, di mana sebelumnya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global,” tandas Menkeu Sri. (rep03/zlx/BPMI Setpres)
