Pemerintah Evaluasi BUMN Secara Komprehensif

20250429-rosan-roeslani-pub28apr2025
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani Senin, 28 April 2025, memberikan keterangannya kepada awak media di Jakarta Convention Center, Jakarta. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

maiwanews – Pemerintah mengambil langkah tegas untuk memperkuat tata kelola Badan Usaha Milik Negara melalui evaluasi menyeluruh. Langkah ini dilakukan berdasarkan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto demi menyatukan arah visi dan misi seluruh entitas BUMN dalam mendukung pembangunan nasional.

Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, menyampaikan bahwa evaluasi dilakukan tidak secara internal semata, melainkan juga menggandeng pihak-pihak profesional dari dalam dan luar negeri.

“Evaluasi ini tidak hanya melibatkan Danantara sendiri, tetapi juga advisor dari berbagai latar belakang, baik domestik maupun internasional. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan melalui kompetensi, kepatutan, komitmen, serta karakter,” ujar Menteri Rosan usai acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Dalam laporannya, Menteri Rosan mengungkapkan bahwa sebanyak 844 entitas BUMN (Badan Usaha Milik Negara) telah resmi berada di bawah pengelolaan Danantara. Ia menjelaskan bahwa kehadiran Danantara mencerminkan amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, mengedepankan asas kekeluargaan dalam penyusunan sistem perekonomian nasional.

“Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Artinya, pemerintah memiliki hak untuk melakukan intervensi bila mekanisme pasar tidak lagi sejalan dengan kepentingan nasional serta arah pembangunan jangka panjang,” ucap Menteri Rosan.

Lebih lanjut, Menteri Rosan menilai Danantara sebagai fondasi penting untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional, terutama di tengah peningkatan tensi geopolitik dan geoekonomi global. Menurutnya, banyak negara kini menyadari pentingnya membangun kekuatan ekonomi dari dalam negeri.

“Danantara hadir pada momen sangat strategis. Ketegangan global mengingatkan kita agar lebih bertumpu pada kekuatan sendiri,” tegas Menteri Rosan.

Dalam upaya mewujudkan visi besar tersebut, Rosan mengajak seluruh jajaran Danantara serta BUMN bersinergi membentuk Indonesia Incorporated. Tiga prinsip utama menjadi pijakan: karakter, kompetensi, dan komitmen.

Rosan juga menegaskan bahwa kehadiran Danantara bukan semata sebagai lembaga pengelola, melainkan simbol transformasi ekonomi nasional. “Semoga lembaran baru bersama Danantara dan BUMN membawa manfaat besar tidak hanya untuk perekonomian nasional, tapi juga bagi seluruh rakyat, bangsa, dan Tanah Air,” tutupnya.

Langkah ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan BUMN tangguh, profesional, dan berdaya saing tinggi di tingkat global. (z/BPMI Setpres)