Dephan AS Sepakati Kontrak Senilai $253,7 Juta ke Williams International

20241224-gedung-pentagon-dod-pub11mei2021
Gedung Pentagon, tampak dari udara. (Foto: DOD/Brittany A. Chase)

maiwanews – Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Pentagon, Washington, mengumumkan telah menyepakati kontrak senilai $253,7 juta kepada Williams International untuk memperluas fasilitas produksi mesin turbin gas.

Pemberian pekerjaan oleh Dephan AS (Departemen Pertahanan Amerika Serikat) dilakukan melalui Undang-Undang Produksi Pertahanan (DPA). Demikian pernyataan Dephan AS Senin, 23 Desember 2024, waktu setempat.

Kontrak ini akan memungkinkan Williams untuk meningkatkan kapasitas produksi mesin guna memenuhi permintaan DoD (Department of Defense/Dephan) untuk pertumbuhan volume Harpoon, Joint Air-to-Surface Standoff Missiles (JASSM), Long Range Anti-Ship Missiles (LRASM), Tomahawk, dan senjata serang presisi lainnya.

Upaya ini mendukung tujuan Strategi Industri Pertahanan Nasional 2024 untuk memperluas produksi dalam negeri dan memastikan ketangguhan rantai pasokan.

“Upaya ini merupakan komponen utama dari strategi DoD untuk mempercepat kapasitas dan penerjunan senjata serang presisi guna memberikan kemampuan dan opsi mutakhir bagi angkatan bersenjata kita,” kata Dr. Laura Taylor-Kale, Asisten Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Basis Industri.

Proyek ini memanfaatkan pendanaan DPA Purchases (DPAP), dianggarkan oleh Undang-Undang Anggaran Tambahan Keamanan Indo-Pasifik 2024 dan Undang-Undang Anggaran Tambahan Keamanan Ukraina 2024.

Upaya ini akan meningkatkan kapasitas produksi bahan-bahan penting untuk mempertahankan diri dari agresi musuh. Dengan membantu memproduksi dan mendukung mesin turbin gas untuk aplikasi militer, Williams akan memperluas kapasitas dan meningkatkan produksi mesin dalam negeri untuk mendukung permintaan DoD akan peningkatan jumlah senjata serang presisi dan sistem tak berawak.

Upaya fasilitasi ini berperan penting bagi senjata Angkatan Udara dan Angkatan Laut, kedua matra ini bergantung pada mesin dan diperlukan untuk memungkinkan pengisian ulang cepat senjata jarak jauh.

“Pemberian pekerjaan ini merupakan langkah penting lainnya dalam memperkuat kemampuan domestik basis industri pertahanan dengan berinvestasi dalam kemampuan strategis demi membantu memastikan AS tetap menjadi pemimpin dalam teknologi manufaktur,” papar Tn. Anthony Di Stasio, Direktur direktorat Perluasan Kemampuan Manufaktur dan Prioritas Investasi (Manufacturing Capability Expansion and Investment Prioritization/MCEIP).

Ini adalah satu dari lima proyek dari kantor DPAP di berbagai bidang dengan total $290,8 juta sejak awal tahun fiskal 2025. DPAP diawasi oleh direktorat MCEIP dalam Kantor Deputi Asisten Menteri Pertahanan untuk Ketahanan Pangkalan Industri. (z/US DOD)