
maiwanews – Dalam wawancara media hari ini, Kamis, 30 Januari 2025, atau Rabu, 29 Januari 2025, waktu setempat, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth menegaskan komitmen Departemen Pertahanan untuk bekerja sama dengan lembaga federal lainnya guna meningkatkan keamanan di perbatasan Selatan. Para migran rencananya akan ditampung di Teluk Guantanamo, Kuba.
Dephan AS (Departemen Pertahanan Amerika Serikat) telah mengambil beberapa langkah untuk mewujugkan rencana itu, termasuk bermitra dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, mengirim Garda Nasional dan Marinir serta tentara bertugas aktif ke perbatasan dan memperkuat perbatasan dengan penghalang fisik tambahan.
Sebelumnya, Gedung Putih Rabu, 29 Januari 2025, waktu setempat, mengumumkan bahwa Presiden Trump mengeluarkan memorandum kepada Menteri Pertahanan dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat untuk mengambil langkah-langkah strategis guna memperluas Pusat Operasi Migran di Pangkalan Angkatan Laut Teluk Guantanamo hingga kapasitas penuh guna menyediakan ruang penahanan tambahan bagi para imigran kriminal berprioritas tinggi di Amerika Serikat dengan status ilegal, dan untuk memenuhi kebutuhan penegakan hukum imigrasi terkait sebagaimana ditetapkan oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Presiden Trump menginstruksikan Dephan (Department of Defense/DOD) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security/DHS) untuk mempersiapkan Teluk Guantanamo bagi penahanan 30.000 migran kriminal. (z/DOD/Matthew Olay/Gedung Putih)

Peringatan Hari Kartini 2025 di Sulsel: Seruan untuk Perempuan Terus Berkarya
Menlu AS Beri Penghargaan Perempuan Pemberani Internasional 2025
Presiden Prabowo Terima Menlu Prancis, Tekankan Penguatan Kemitraan
Presiden dan Menhan AS Umumkan Platform Jet Tempur Generasi Berikutnya
Menhan AS Sebut Polandia Sebagai Mitra Strategis di Sisi Timur NATO