
maiwanews – Presiden Amerika Serikat Donald J Trump bersama Menteri Pertahanannya Pete Hegseth hari Jumat, 21 Maret 2025, mengumumkan platform jet tempur generasi berikutnya milik Angkata Udara negara itu.
Angkatan Udara Amerika Serikat akan melanjutkan produksi platform jet tempur NGAD (Next Generation Air Dominance), demikian pengumuman Presiden Trump didampingi Menhan AS (Menteri Pertahanan Amerika Serikat) Hegseth di Gedung Putih.
Ditujukan untuk menggantikan armada F-22 Raptors milik Angkatan Udara, platform NGAD terhubung dengan jaringan, termasuk komponen jet tempur siluman, teknologi pesawat nirawak, dan lainnya, secara bersamaan berinteraksi untuk memastikan superioritas udara.
“Saya sangat gembira mengumumkan bahwa, atas arahan saya, Angkatan Udara Amerika Serikat bergerak maju dengan jet tempur generasi keenam pertama di dunia”, kata Presiden Trump, seraya menambahkan bahwa bagian pesawat dari platform tersebut akan diberi nama F-47.
Presiden menambahkan bahwa F-47 akan menjadi platform pesawat tempur paling canggih, berkemampuan, dan mematikan, menjadikan AS sebagai negara terdepan dalam teknologi kedirgantaraan.
Menhan Hegseth mengatakan bahwa ini adalah hari besar bagi para pejuang perang. Berkat jet tempur generasi keenam ini, Amerika akan memiliki dominasi udara selama beberapa generasi.
Menhan Hegseth juga mengatakan bahwa ia melihat program NGAD sebagai investasi bersejarah baik dalam militer AS maupun basis industri pertahanan AS, ini akan membantu menghidupkan kembali etos prajurit dalam angkatan bersenjata.
Kemampuan komponen jet tempur NGAD untuk berinteraksi dengan teknologi pesawat nirawak akan memungkinkan kemampuan lebih mematikan dan lebih modern daripada sistem persenjataan sebelumnya, kata Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal David W. Allvin pada konferensi pers tersebut.
Ia menambahkan bahwa cara Angkatan Udara menyusun program NGAD akan memberi pemerintah lebih banyak kendali, memungkinkan platform tersebut diperbarui dan disesuaikan dengan kecepatan relevansi dan dengan kecepatan teknologi.
“Selain itu, F-47 akan lebih murah daripada F-22, lebih mudah beradaptasi dengan ancaman di masa depan dan memiliki jangkauan lebih jauh, kemampuan siluman lebih canggih, lebih berkelanjutan, dapat didukung, dan memiliki ketersediaan lebih tinggi daripada pesawat tempur generasi kelima kami,” kata Jenderal Allvin melalui siaran pers setelah pengumuman di Gedung Putih.
Meskipun tidak ada keterangan mengenai biaya atau jadwal produksi NGAD selama konferensi pers, presiden mengatakan armada F-47 akan dibangun dan mengudara selama pemerintahannya saat ini. (z/DOD/Matthew Olay)

Presiden Resmikan PP Perlindungan Anak
Presiden Prabowo Terima Menlu Prancis, Tekankan Penguatan Kemitraan
2.912 Personel Gabungan Amankan Putusan MK Terkait Perselisihan Hasil Pilkada
Presiden Lantik 961 Kepala Daerah Secara Serentak
Menhan AS Rencana untuk Menampung Migran Ilegal di Teluk Guantanamo