Prabowo dan Airlangga Bahas Perkembangan Ekonomi Nasional

20250319-prabowo-subianto-airlangga-hartarto-pub18mar2025
Presiden Prabowo Subianto hari Selasa, 18 Maret 2025, di Istana Merdeka, Jakarta, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: BPMI Setpres/Cahyo)

maiwanews – Presiden Prabowo Subianto hari Selasa, 18 Maret 2025, memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ke Istana Merdeka, Jakarta. Keduanya membahas perkembangan ekonomi nasional.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Airlangga melaporkan perkembangan terkini terkait kondisi perekonomian nasional, rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta sejumlah kerja sama ekonomi internasional.

“Tadi kami menyampaikan perkembangan perekonomian dan rencana terkait dengan kawasan ekonomi khusus. Tadi Bapak Presiden menyatakan terkait kawasan ekonomi khusus di Batang”, ujar Menteri Airlangga Hartarto dalam keterangannya kepada awak media usai pertemuan.

Menteri Airlangga menjelaskan bahwa di Batang, Presiden Prabowo memiliki perhatian terhadap kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dengan Fujian, Tiongkok. Kerja sama tersebut bertujuan mendorong investasi industri di KEK Batang dengan rencana investasi sebesar Rp16 triliun.

“Ini menjadi pembicaraan pada saat waktu Bapak Presiden bertemu dengan Presiden Xi Jinping yang lalu. Sehingga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tersebut”, kata Menteri Airlangga.

Selain itu, Menteri Airlangga juga melaporkan perkembangan kawasan ekonomi khusus lainnya, seperti di Nongsa dan Singhasari. Di Nongsa, akan ada perluasan kawasan dan rencana masuknya beberapa pusat data (data center). Sementara di KEK Singhasari, King College’s telah beroperasi, dan ke depan akan bergabung Queen Mary sebagai bagian dari Russell Group.

Terkait kondisi perekonomian nasional, Menteri Airlangga menegaskan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Pertumbuhan ekonomi dikatakan secara spasial relatif bagus. Kemudian inflasi juga sampai Februari juga inflasi masih rendah di mana core inflation-nya masih positif. (z/BPMI Setpres)