Suara Penduduk Asli Amerika pada Pilpres AS

ilustrasi-kotak-suara-amerika
Gambar ilustrasi kotak suara. (Foto/Gambar: Copilot)

maiwanews – Dalam pekan-pekan terakhir sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 berlangsung, penyelenggara pemilu untuk penduduk asli Amerika melancarkan upaya untuk meningkatkan jumlah kehadiran pemilih.

Mereka menyadari dampak suara penduduk asli, terutama di sejumlah negara bagian seperti Arizona dan Wisconsin. Demikian laporan Direct USAGM Kamis, 10 Oktober 2024 EDT, mengutip VOA.

Kelompok-kelompok advokasi seperti Native American Rights Fund terus mengatasi hambatan seperti daerah terpencil, buruknya prasarana, dan keterbatasan akses internet, serta pembatasan pemungutan suara pada pendaftaran langsung dan pemungutan suara lebih awal.

Penduduk asli Amerika secara luas diperkirakan mendukung Partai Demokrat. Arizona, rumah bagi 22 suku asli, memainkan peran penting dalam kemenangan tipis Presiden Joe Biden pada pemilu tahun 2020 di negara bagian itu.

Namun, kesalahan pendaftaran pemilih baru-baru ini di negara bagian tersebut dapat berdampak pada 218.000 pemilih, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya. Masalah itu berasal dari kesalahan database surat izin mengemudi, menandai bahwa beberapa individu telah membuktikan bahwa mereka memiliki kewarganegaraan AS mereka, padahal tidak demikian.

Jaynie Parrish, direktur eksekutif Arizona Native Vote, mengatakan, dampak kekeliruan tersebut terhadap pemilih penduduk asli masih belum jelas. Ia menekankan, warga asli Amerika menghadapi tantangan ketika memberikan suara, termasuk persyaratan di Arizona untuk menunjukkan bukti alamat di sejumlah tempat pemungutan suara.

“Kami mengandalkan kotak pos,” kata Parrish, seraya menjelaskan bahwa pemilih awal dapat menggunakan surat izin mengemudi atau tanda pengenal suku.

Profesor Gabriel R. Sanchez dari University ofNew Mexico menjelaskan bahwa preferensi pemilih penduduk asli Amerika belum diteliti dengan baik.

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas pemilih pribumi condong ke Partai Demokrat, tetapi tidak sekuat kelompok minoritas lainnya seperti pemilih kulit hitam dan keturunan Amerika Latin. Pada pemilu tahun 2020, 60% penduduk asli Amerika mendukung Joe Biden, namun jumlah itu menurun sedikit pada tahun 2022.

“Para pemilih pribumi mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak terlalu partisan”, kata Sanchez. “Pada setiap siklus pemilu mereka menilai partai mana lebih baik dalam menangani masalah kesukuan”. (z/Direct/USAGM/VOA/ps/uh)