Para Menteri Luar Negeri NATO Akhiri Dua Hari Pertemuan di Brussels

20250409-menlu-nato-brussels-pub4apr2025
Para Menteri Luar Negeri NATO berfoto bersama pada pertemuan dua hari di Brussels, Belgia, pada 3-4 April 2025. (Foto: NATO)

maiwanews – Para Menteri Luar Negeri NATO hari Jumat, 4 April 2025, mengakhiri dua hari pertemuan di Brussels, Belgia. Fokus pertemuan pada persiapan Konferensi Tingkat Tinggi mendatang di Den Haag, investasi pertahanan, pembagian beban, dukungan Sekutu untuk Ukraina, dan kerja sama dengan mitra.

Pada hari pertama, Sekjen (Sekretaris Jenderal) NATO (North Atlantic Treaty Organization/Pakta Pertahanan Atlantik Utara) Mark Rutte menyampaikan pujian atas peningkatan terbesar dalam pengeluaran pertahanan di pihak Eropa NATO seja berakhirnya perang dingin.

Ia juga menyambut Menteri Luar Negeri AS (Amerika Serikat) Marco Rubio pada pertemuan menteri pertamanya, berterima kasih kepadanya atas diplomasi dan dukungannya untuk NATO. Dewan Atlantik Utara kemudian bertemu untuk makan siang kerja, pembicaraan difokuskan pada investasi pertahanan dan persiapan untuk KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) di Den Haag.

Setelah itu dilakukan pertemuan dengan mitra dari Indo-Pasifik; Australia, Jepang, Republik Korea, dan Selandia Baru.

Pada Kamis malam, para menteri bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, dalam format Dewan NATO-Ukraina, di mana mereka juga bergabung dengan Perwakilan Tinggi UE (Uni Eropa) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Kaja Kallas.

“Kita harus memastikan bahwa setiap kali gencatan senjata atau kesepakatan damai dicapai, itu akan bertahan lama”, kata Sekjen Rutte pada pertemuan itu. Ia menegaskan kembali dukungan NATO untuk Ukraina, dan menyambut baik bahwa Sekutu telah menjanjikan lebih dari 20 miliar euro dalam bentuk bantuan militer pada kuartal pertama tahun 2025.

Pertemuan tingkat menteri ditutup pada Jumat pagi dengan pertemuan Dewan Atlantik Utara bersama Perwakilan Tinggi Kallas di mana mereka membahas kerja sama NATO-UE, membangun kapasitas industri pertahanan, situasi di Balkan Barat, dan dukungan untuk Ukraina. (z/NATO)