TPI Gelar Verifikasi Lapangan di Lapas Narkotika Pamekasan

maiwanews  – Tim Penilai Internal (TPI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh Auditor Madya Yunita Aristiati menggelar verifikasi lapangan tahap kedua di Lapas Narkotika Pamekasan (12/10).

Kehadiran tim tersebut bertujuan memastikan kesiapan Lapas Narkotika Pamekasan dalam mengikuti kontestasi satuan kerja menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

Kedatangan tim yang didampingi Kasubbag Humas, Ishadi MP disambut oleh Kepala Lapas Narkotika Pamekasan Yhoga Aditya Ruswanto beserta tim pembangunan zona integritas.

Dalam kunjungan tersebut, tim memeriksa berbagai fasilitas layanan, termasuk ruang layanan terpadu untuk pendaftaran kunjungan dan layanan lain yang tersedia di lapas.

Saat mengunjungi kotak penitipan barang, Yunita menekankan pentingnya menjaga kebersihan demi kenyamanan pengunjung.

“Kotak penitipan ini harus sering dibersihkan agar pengunjung merasa nyaman ketika menitipkan barangnya,” ungkap Yunita.

Kunjungan dilanjutkan ke koperasi lapas, di mana tim mengapresiasi penggunaan e-money dan sistem sidik jari.

“Dengan sistem ini, risiko penyalahgunaan dapat diminimalisir,” ujar Yunita.

Selain itu, tim juga melihat bakery yang memproduksi berbagai aneka kue yang dijual untuk kebutuhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Saat mengunjungi ruang laktasi, Yunita menyarankan agar ruangan tersebut dilengkapi dengan perlengkapan tambahan.

“Sabun atau tisu basah perlu disediakan untuk kenyamanan,” tambahnya.

Ia juga menilai bahwa makanan yang disediakan untuk WBP sudah cukup baik.

Yhoga Aditya Ruswanto, turut menyampaikan beberapa inovasi yang dilakukan lapas, salah satunya adalah penyediaan air panas secara gratis dua kali sehari untuk WBP.

“Ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar WBP, dan kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik,” jelas Yhoga.

Dalam kesempatan tersebut, Yhoga juga mengungkapkan bahwa sebanyak 150 WBP telah lolos asesment untuk program rehabilitasi tahun ini.

“Kami berharap tahun depan ada peningkatan anggaran untuk rehabilitasi, sehingga lebih banyak WBP yang bisa direhab,” pungkasnya. (AF)