Blinken Sampaikan Pernyataan Terkait Meninggalnya Jimmy Carter

20241230-jimmy-carter-pub7jun2019
Presiden Amerika Serikat ke-39, Jimmy Carter. Dipublikasikan 7 Juni 2019. (Foto: Gedung Putih)

maiwanews – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J Blinken, dari kantornya di Washington, Minggu, 29 Desember 2024, waktu setempat, menyampaikan pernyataan resmi terkait meninggalnya Presiden Amerika Serikat ke-39, Jimmy Carter.

Dalam pernyataannya, Menlu (Menteri Luar Negeri) Blinken, menyampaikan, Jimmy Carter adalah Presiden AS (Amerika Serikat), veteran Angkatan Laut AS, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, dan seorang pekerja kemanusiaan. Carter mendedikasikan hidupnya untuk mempromosikan perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia.

“Selama puluhan tahun mengabdi kepada masyarakat, Presiden Carter menjunjung tinggi integritas, kasih sayang, dan komitmen untuk memajukan kebebasan, keamanan, dan kesejahteraan orang lain”, ungkap Menlu Blinken.

Presiden Carter dikatakan menyalurkan semangat itu dalam kebijakan luar negerinya, mulai dari negosiasi pengembalian Terusan Panama ke negara tuan rumahnya, hingga pengembangan perjanjian pengendalian senjata dengan Uni Soviet. Dan Presiden Carter menerapkannya dalam setiap pertukaran dan percakapannya, mulai dari kepala negara hingga warga negara biasa.

Presiden Jimmy Carter memahami bahwa nasib orang Amerika terkait erat dengan nasib orang-orang di negara lain, jadi ia menyadari sejak dini bahwa melindungi planet kita bersama dan mempromosikan kesehatan masyarakat global merupakan kepentingan keamanan nasional.

“Presiden Carter juga menunjukkan kepada kita potensi pencapaian melalui diplomasi tak kenal lelah dan berprinsip, memediasi kesepakatan penting dengan Israel dan Mesir, membantu menciptakan perdamaian antara dua negara setelah berperang selama puluhan tahun”, terang Menlu Blinken.

Upaya-upaya Presiden Carter merupakan pengingat penting tentang sesuatu mungkin terjadi, terutama di tengah konflik dan penderitaan di wilayah tersebut.Bahkan setelah ia meninggalkan jabatannya, Presiden Carter tidak pernah berhenti memperjuangkan perdamaian dan memajukan hak asasi manusia, dalam hal-hal besar maupun kecil, sering kali bersama istri dan pasangannya selama 77 tahun, Rosalynn (meninggal tahun lalu).

Selama puluhan tahun, mereka bekerja berdampingan, baik saat mengangkat palu untuk membantu membangun rumah, atau memimpin upaya melalui Carter Center untuk memberantas penyakit, menyelesaikan konflik bersenjata, memantau pemilihan umum, dan mempromosikan demokrasi.

Sebagai seorang beriman, Presiden Carter pernah berkata bahwa “berkat terbesar kita datang ketika kita mampu meningkatkan kehidupan orang lain”. Dengan ukuran itu dan banyak ukuran lainnya, Presiden Carter diberkati dalam menjalani kehidupan. (z/Deplu AS)