Iran Siap Persenjatai Suriah dengan Alat Perang Canggih

202305509-bendera-iran-suriah
Bendera Iran dan Suriah. (Foto: FabrikaPhoto)

maiwanews – Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengatakan Teheran siap untuk melengkapi pasukan militer Suriah dengan senjata canggih dan membuka pabrik peralatan pertahanan strategis di negara Arab itu.

Menhan (Menteri pertahanan) Reza Ashtiani, saat menemani presiden Iran selama kunjungan ke Suriah pekan lalu, mengadakan pertemuan dengan timpalannya dari Suriah Ali Mahmoud Abbas di Damaskus untuk mempertimbangkan rencana kerja sama lebih erat antara kedua negara.

Menyoroti dukungan Iran untuk Suriah dalam perang penuh melawan teroris, Menhan Reza Ashtiani mengatakan Kementerian Pertahanan Iran siap untuk mempersenjatai angkatan bersenjata Suriah dengan senjata pertahanan paling canggih. Demikian dilaporkan Tasnim News Agency hari Senin (08/05/2023).

Menyuarakan kesiapan Iran untuk membangun pertahanan dan infrastruktur multilateral di Suriah dan memperkuat kemampuan senjata militer negara Arab, Menhan Reza Ashtiani mengatakan, Iran dapat bekerja sama dengan Damaskus dalam pembangunan pabrik dan produksi peralatan pertahanan strategis untuk meningkatkan pertahanan Suriah.

Sementara itu, menhan Suriah mengucapkan terima kasih kepada Iran karena telah berkontribusi pada keamanan dan stabilitas di negaranya. Menhan Mahmoud Abbas menggarisbawahi penguatan kekuatan pertahanan akan mempersiapkan Suriah sebagai anggota poros perlawanan dalam perang melawan terorisme.

Memperingatkan upaya bermusuhan untuk merusak hubungan persaudaraan antara Suriah dan Iran, menteri pertahanan Suriah menyatakan bahwa hubungan bilateral tumbuh untuk kepentingan keamanan dan stabilitas regional.

Pada Juli 2020, Iran dan Suriah menandatangani perjanjian komprehensif untuk meningkatkan kerja sama mereka di sektor militer dan pertahanan.

Iran mulai memberi Suriah bantuan militer penasihat setelah banyak negara mulai mendanai dan mempersenjatai kelompok militan. Teheran menuding negara-negara itu bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada tahun 2011.

Meski pada mulanya kehilangan wilayah cukup luas akibat ekspansi kelompok bersenjata Daesh dan dan kelompok lainnya, Suriah tetap berupaya bertahan dengan bantuan Iran dan Rusia, kedua negara ini merupakan sekutu Damaskus. (z)